ecnolant's World: August 2017

Berani Inovasi @ Bungasari Innovation Center

Tepat pada bulan dimana negara kita Indonesia tercinta ini merayakan hari kemerdekaannya, Bungasari Innovation Center diresmikan. Jatuh pada hari Jumat 11 Agustus 2017, siang itu cuaca cerah cenderung panas seakan turut mendukung keseluruhan acara yang berlangsung dengan lancar tersebut. Nah pasti pada bertanya-tanya apa sih Bungasari Innovation Center itu? Sedikit pencerahan nih, Bungasari Innovation Center adalah sebuah gedung yang merupakan wadah diselenggarakannya Bungasari Innovation Class yang merupakan salah satu rangkaian aktivitas dari Bungasari dalam rangka mendekatkan diri dengan konsumen melalui kegiatan baking dan konsultasi, program ini juga bertujuan sebagai sarana edukasi guna pengembangan dan pelatihan bagi para pelanggan untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengolah makanan berbasis terigu dan aplikasinya dengan baik dan benar.

Kok bisa ada Rianti Cartwright pakai celemek di sini, pada penasaran? Baca terus sampai ke bawah ya...

Counter mungil yang menyambut kita saat masuk ke dalam gedung.

Bungasari atau lengkapnya PT. Bungasari Flour Mills Indonesia telah berdiri sejak Februari 2012, hasil dari sinergi 3 perusahaan besar sebagai pemegang saham, yaitu FKS GROUP (Indonesia), TOYOTA TSUSHO CORP (Jepang) dan MALAYAN FLOUR MILLS BERHAD (Malaysia). Menggunakan teknologi dan fasilitas yang canggih dalam proses produksinya, dilengkapi dengan teknologi Flour Blending System, Bungasari semakin mampu untuk memenuhi kebutuhan yang semakin variatif dan spesifik guna memenuhi permintaan konsumen yang semakin spesifik pula. Flour Blending System juga memberikan akurasi tinggi dalam menghasilkan setiap produk dari Bungasari, baik produk umum hingga produk "customized"

Menghasilkan beraneka ragam produk berbasis gandum mulai dari tepung terigu sampai ke pakan ternak dalam berbagai kemasan disertai kualitas dan konsistensi mutu yang senantiasa terjaga dalam tingkat tinggi berhasil menempatkan Bungasari dalam posisi 5 besar produsen tepung terigu di Indonesia dalam kurun waktu hanya 2 tahun. Adapun kemasan produk 1kg yang sudah bisa ditemui di pasaran bebas adalah tepung terigu Golden Eagle (protein tinggi, baik untuk roti dan mi), Bola Salju (protein sedang, tepung serbaguna bisa untuk gorengan dan kue tradisional) dan Hana Emas (protein rendah, untuk cake dan cookies).

Dapur Inovasi Bungasari mendorong kita untuk membuka usaha terutama di bidang kuliner

Bungasari Innovation Class sendiri dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan memasak yang sangat memadai serta tenaga pengajar (baker) yang berpengalaman. Dengan menerapkan metode hands on, biaya pelatihan yang ditawarkan cukup terjangkau berkisar Rp.250.000 - Rp.300.000 untuk berbagai rangkaian kelas seperti Cake, Cookies, Pastry, aneka jenis Roti, Mi, dan masih banyak lagi. Jadwal kelas setiap hari (Senin-Sabtu) mulai dari pukul 09.00-16.00 dan terbuka untuk semua kalangan. So, pemula seperti aku ini juga bisa belajar di sini, kali aja ada bakat ya kan? Cara pendaftarannya juga cukup melalui akses jejaring sosial Bungasari, untuk jadwal dan info lebih lanjut bisa cek link Facebook dan Instagram resmi di bawah post ini ya... Lokasinya pun kini lebih strategis, yaitu di gedung Bungasari Innovation Center, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 298, Kuningan, Karet - Jakarta Selatan, setelah sebelumnya berlokasi di Jl. Taman Pakubuwono sejak 2014 silam.

Berbagai jenis tepung Bungasari dan hasil kreasinya

Perkenalkan Head Chef Agus yang akan menjadi salah satu bintang utama hari itu

Aneka jenis roti, hasil kreasi menggunakan tepung Bungasari

Tepung terigu Bungasari Golden Eagle dan Golden Crown sangat cocok digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan roti yang berkualitas

Peralatan tempur para chef maupun murid-murid yang ingin belajar di Dapur Inovasi Bungasari. Semua tersedia lengkap, buat yang pemula juga jangan takut untuk memulai belajar di sini.

Tadaa... inilah penampakan Dapur Inovasi Bungasari yang baru, ga sabar rasanya buat nyobain belajar masak di sini

Panjang juga ya sejarah dari Bungasari Innovation Center, yuk mari lanjut ke acara hari itu. Tidak lama setelah mc membuka acara tiba giliran Mr. Takuya Mori selaku Vice President Director dari Bungasari memberikan kata sambutan disusul dengan Bapak Budianto Wijaya selaku Sales & Marketing Director Bungasari. Setelah sesi sambutan dan testimoni dari penonton berakhir kita langsung diarahkan menuju dapur untuk melihat siapa sih mistery guest yang diundang oleh Bungasari. Ternyata si cantik Rianti Cartwright sudah menanti dengan gaun putih yang manis disertai celemek merah menyala Bungasari dengan suaranya yang khas menyambut kita yang masih terbengong-bengong, kok bisa ya ada makhluk secantik itu masuk ke dapur pakai acara masak pula (hussss fokus fokus...)

Kata sambutan oleh Vice President Director Bungasari Flour Mills, Mr.Takuya Mori.

Sesi testimoni tentang rasa snack yang disuguhkan Dapur Inovasi Bungasari untuk para tamu.

Rianti Cartwright mulai meracik Apple Crumble karya Ladies Who Bake, dibantu oleh Head Chef Agus

Sembari mengerjakan Apple Crumble Cake-nya, Rianti pun menjelaskan asal mula kenapa dia memulai bisnis kuliner bersama teman-teman wanitanya, yaitu Ladies Who Bake yang kini sudah dipercaya oleh beberapa cafe populer di Jakarta untuk men-supply produk andalan yang ia buat sendiri, Cherry Crumble Cake. Rianti percaya bahwa sebuah bisnis harus dijalankan dengan sepenuh hati dan komitmen serta konsistensi, serta berpegang pada prinsip bahwa produk berkualitas tinggi pastinya akan menghasilkan olahan pangan yang berkualitas tinggi juga. Selain buah-buahan, tepung terigu juga sangat penting untuk menghasilkan Cherry Crumble Cake yang renyah dengan tekstur yang tepat, oleh karena itu Rianti sangat selektif dalam memilih tepung terigu yang tepat dan pilihannya jatuh ke Bungasari Hana Emas.

Pak Budianto selaku Sales & Marketing Director dari Bungasari menjelaskan bagaimana kuliner sudah menjadi salah satu jenis usaha yang turut berkontribusi dalam perekonomian Indonesia

Di sinilah peran Bungasari dalam mendukung bisnis Rianti tersebut. Bungasari sangat mengapresiasi semangat besar Ladies Who Bake untuk #BERANIINOVASI dalam bisnis kulinernya dengan menu cake khas Jerman sejak 2015 lalu. Dan semoga ke depannya semakin banyak Rianti Rianti lainnya yang #BERANIINOVASI setelah memetik pelajaran dari Bungasari Innovation Class yang selalu mendukung konsumen untuk mengembangkan potensi yang ada ke level yang lebih tinggi. Terlebih lagi di Bungasari Innovation Center ini kita juga berkesempatan untuk melakukan konsultasi bisnis dan teknis dengan gratis.

Abracadabra... from Apple to Cherry Crumble

Akhirnya Cherry Crumble Cake siap untuk dihidangkan, dengan sedikit sulap, karena yang didemokan Apple Crumble kenapa yang keluar malah Cherry Crumble? Chef Agus pun menjadi yang beruntung untuk mencoba kelezatannya, disusul dengan beberapa tamu yang hadir siang itu. Tanpa membuang kesempatan langsung deh ikutan icip-icip, kulit pie nya lembut, tekstur crumble nya renyah, disertai saus cherry yang cenderung asam dilengkapi dengan saus krim manis seakan melengkapi rasa keseluruhan dari Cherry Crumble Cake tersebut. Suka bangettt... Apalagi rasanya tidak terlalu manis, pokoknya pengen nambah rasanya...

The moment of truth, tasting time. Head Chef Agus jadi yang pertama mencoba Cherry Crumble... duh jadi pengen...

Ini loh penampakam Cherry Crumble Cake yang lezat itu, disajikan dengan homemade cream sauce

Wajah-wajah bahagia dari para pemenang door prize Sodexo

Di penghujung acara tidak ketinggalan pengundian door prize dengan voucher belanja dari Sodexo sebesar Rp.250.000 dan pemotongan tumpeng mi, berbahan dasar tepung terigu Bungasari tentunya. Bapak Edy Kusuma selaku Komisaris Utama FKS Group mendapat kehormatan untuk memotong tumpeng mi sekaligus sebagai tanda peresmian gedung baru Bungasari Innovation Center. Lengkap sudah acara kali ini. Sebagai penutup, para pengunjung dipersilakan untuk mencicipi berbagai hidangan kreasi Bungasari, setelah selesai sesi foto-foto bersama tentunya.

Pemotongan tumpeng mi sebagai tanda peresmian gedung Bungasari Innovation Center, semoga ke depannya makin bersinar, jaya dan semakin banyak melahirkan para lulusan yang berani inovasi dan berusaha sendiri selepas dari sini.

One of the Ladies Who Bake, menjadi role model untuk para ladies yang ingin menyusul berusaha di bidang kuliner

Jejeran direksi Bungasari sedang berfoto bersama Rianti Cartwright
Dari kiri ke kanan: Mr. Yeoh Theam Seng (Finance Director), Mr. Budianto Wijaya (Sales & Marketing Director), Mr. Edy Kusuma (Komisaris Utama FKS Group), Rianti Cartwright, Mr. Chandy Kusuma (Komisaris Utama Bungasari), Mr. Takuya Mori (Vice President Director)

Akhirnya sesi icip-icip, para chef Bungasari langsung sibuk menghidangkan makanan kreasi tepung Bungasari, salah satunya mi ayam yang sedang dihidangkan di atas

Cheese Stick, Choco Danish dan Fruit Danish, semuanya enak. Kalian telah berhasil membuat gagal diet minggu ini...

Perut sudah kenyang, hati senang, ilmu pun bertambah. Semoga Bungasari sukses menelurkan semakin banyak bakat yang #BERANIINOVASI dalam dunia bisnis kuliner ke depannya. Dan semoga aku juga salah satunya ya hehehe... Langkah pertama tentunya ikut pelatihan di Bungasari Innovation Class, yuk berangkat...

Bungasari Innovation Center
Jl. Prof. DR. Satrio Blok Buntu No.298 RT 1/RW 1
Karet Kuningan, Setiabudi
Jakarta Selatan 12930
Instagram: @dapurinovasibungasari
Facebook: dapurinovasibungasari

Share |

Trip: Monas (Monumen Nasional), Jakarta

" wisata jakarta " 9:00 AM

Mungkin buat yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya sudah sangat familiar dengan tugu yang satu ini, Monumen Nasional atau yang lebih dikenal dengan Monas. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya di saat libur lebaran akhirnya kembali berkunjung ke sini sembari menikmati sang ibukota dalam keadaan sepi. Nyatanya Monas tetap penuh, mulai dari antrian masuk ke area parkir sudah membatin yak, semoga masih sempat naik ke puncak Monas.

Penampakan Tugu Monas di malam hari

Yang patut diketahui sistem pembelian tiket masuk ke dalam monumen kini berbeda, kita diharuskan memiliki kartu uang elektronik dari Bank DKI, JakCard. Buat yang belum punya bisa membeli di tenda yang berada di salah satu sisi tugu Monas dekat pintu masuk ke tugu. Untuk yang pertama kali beli akan dikenakan 30.000 Rupiah (biaya beli kartu 10.000 dan saldo awal 20.000 Rupiah). Di sebelahnya juga ada tempat isi (top up) saldo kartu, petugas biasanya membantu menghitungkan jumlah tiket x HTM = jumlah yang perlu diisi setelah digenapkan.

Adapun HTM dewasa adalah sbb:

Sampai ke cawan Monas - 5.000 Rupiah
Sampai ke puncak Monas - 15.000 Rupiah

Oke JakCard sudah dibeli dan diisi, langsung menuju ke pintu masuk yang dibuka secara berkala. Setelah dibuka, kita akan turun menuju ke dasar tugu dari bawah tanah. Di sana kita harus tap JakCard yang mengurangi saldo kartu sebesar 5.000 Rupiah / orang dewasa untuk bisa lanjut. Dan akhirnya sampai juga di pelataran tugu Monas yang dipenuhi relief berisi sejarah Indonesia di sekelilingnya.

Tugu Monas yang menjulang dengan gagah dan kokoh menghiasi langit Jakarta, untungnya hari ini cerah

Relief yang menghiasi sisi dalam pelataran Monas

Masuk ke dalam tugu Monas kita akan disuguhi dengan barisan diorama tentang peristiwa-peristiwa penting di Indonesia. Mulai dari awal zaman kerajaan, masuknya beragam agama ke negeri ini, masa penjajahan dan reformasi bisa kita lihat di sini.

Barisan diorama yang berisi urutan peristiwa-peristiwa bersejarah Indonesia

Tugu Monas sudah sering menjadi saksi bisu sejarah dan pergerakan di Indonesia, khususnya di Ibukota Jakarta tercinta ini

Antrian mengular untuk naik lift ke puncak Monas

Yak, lanjut ke atas dari ruang diorama tibalah di dasar cawan / mangkuk tugu Monas. Pastikan saldo JakCard kamu cukup sebelum antri lift ke puncak Monas, 10.000 Rupiah / orang dewasa. Kalau kurang dari itu lebih baik langsung naik ke cawan Monas saja. Setelah mengantri kurang lebih 1 jam, akhirnya kami bisa naik ke atas, untungnya masih kebagian... Karena mengingat usia lift yang cukup tua, lift ini akan diistirahatkan dahulu bila sudah mengangkut 2200 orang.

Bagian dalam puncak Monas lengkap dengan teropong untuk observasi lebih jelas, walau sudah agak buram

Meluncur naik ke puncak Monas yang katanya ketinggiannya setara dengan 43 lantai gedung biasa. Mulailah aksi jepret sana sini dan norak melihat ke luar, pemandangan kota Jakarta di senja hari beserta para penghuninya yang bagaikan semut dari puncak Monas. Setelah puas saatnya antri lift turun, kami diturunkan dekat cawan Monas. Ternyata jeda sedikit saja langit di luar sudah gelap, pelataran cawan pun dipenuhi kerlap-kerlip lampu yang berwarna-warni. Pemandangan yang luar biasa, dan pastinya hal yang baru buat aku yang sudah lama tidak main ke dalam Monas.

Pemandangan dari puncak Monas di kala senja

Tetap ada sesi narsis :)

Turun lift pun masih antri dulu

Puncak Monas dilihat dari cawan-nya

Pemandangan di cawan / mangkuk Monas

Malam makin berlanjut, walau sudah letih berkeliling dan antri tapi rasanya masih belum mau beranjak pulang dari sini. Tapi perut sudah keroncongan minta diisi, sampai lain waktu...

Share |