Minggu, 9 Desember 2018 

Hari ke-2 di Malaysia, siang ini kami berencana berangkat dan menghabiskan satu malam di Genting. Sebelum berangkat ke sana kami memutuskan untuk mampir dulu ke Thean Hou Temple, tentunya setelah menikmati sarapan di Lantern Hotel.

Thean Hou Temple 

Terletak di puncak Robson Height, untuk mencapai ke sini yang paling mudah adalah dengan Grab, yup moda transportasi yang satu ini sangat amat mempermudah perjalanan kami kali ini. Kuil penyandang salah satu kuil terbesar di Asia Tenggara ini sudah berdiri sejak tahun 1981 dan memiliki 6 lantai dengan elemen perpaduan antara agama Buddha, Kong Hu Cu dan Taoisme. Dengan ruang altar utama menyembah Dewi Tian Hou (Mazu), Dewi Guan Yin, dan Dewi Shui Wei Sheng Niang.

Selain sebagai tempat ibadah kuil ini juga menerima pendaftaran dan menyediakan tempat untuk pesta pernikahan, jadi jangan bingung kalau lihat banyak pengunjung yang datang dengan pakaian pesta di hari libur. Selain itu banyak juga calon pasangan pengantin yang melakukan sesi foto pre wedding di sini, karena kuil ini juga memiliki arsitektur sekaligus pemandangan yang cantik untuk diabadikan. Terlebih lagi di halaman kuil tedapat patung Dewa Yue Lao (Dewa Pernikahan.)

Karena ada pesta pernikahan di hari kami datang walaupun hari masih pagi cukup banyak pengunjung yang datang ke kuil, rapi-rapi pula.

Gedung altar utama kuil terletak di lantai empat, penuh dengan deretan lampion yang menghiasi pelataran kuil.

Selfie dulu, sambil menjelajah lantai 5 kuil.

Giliran motoin tim penunggu kami berkeliling ke puncak kuil.

Banyak yang foto pre wedding nih, karena pas hari libur juga sih.

Menikmati pemandangan kota Kuala Lumpur dari lantai lima kuil.

Dekorasi atap kuil dengan detail yang cantik dan warna cerah.

Maklum aja ya, fans Dragon Ball :)

Giliran foto sama yang pre wedding.

Patung Dewi Guan Yin di halaman belakang altar utama.

Ga mau kalah sama yang muda donk.

Di halaman depan terdapat taman dengan patung 12 shio, salah satunya kelinci beserta gadis cilik pengapit yang imut ini.

Sabtu, 8 Desember 2018 

Kembali lagi ke negeri tetangga, Malaysia. Yang berbeda dari trip kali ini adalah bersama orang tua kami dan juga dede kecil di dalam perut. Otomatis yang paling repot suami karena harus urusin bumil dan lansia sepanjang perjalanan. Pas kontrol terakhir ke dokter kandungan juga sampai minta surat pengantar untuk terbang buat jaga-jaga saja. Singkat cerita setibanya di Kuala Lumpur kami langsung check in di Lantern Hotel yang berlokasi tepat di tengah Petaling Street, Chinatown-nya Malaysia. Kenapa di sini? Sudah pasti permintaan khusus Mama yang suka banget suasana dan jajanan di sini. Selesai berbenah bawaan dan makan siang langsung deh ke tempat pickup paket city tour Batu Caves yang sudah dipesan via Klook. Ternyata Batu Caves bukanlah satu-satunya tujuan kami hari itu, khas-nya city tour kita akan dibawa berkeliling ke tempat wisata dan toko selipan sponsor. Salah satunya adalah Royal Selangor, Pewter Factory.

Royal Selangor, Pewter Factory

Untuk masuk ke museum sekaligus pabrik ini tidak perlu beli tiket alias gratis. Tiap rombongan juga disertai dengan seorang Tour Guide yang akan menjelaskan dan menemani kita di sepanjang perjalanan di museum yang berakhir di toko Souvenir  berisi produk-produk berbahan Pewter. Pewter sendiri merupakan logam campuran yang cenderung mudah dibentuk, tahan lama,  dan aman digunakan sebagai wadah makanan atau minuman. 

Ini bukan sembarang cap tangan, setiap karyawan pekerja Royal Selangor membubuhkan cap tangan mereka beserta ukiran nama mereka

Salah satu olahan Pewter yang dipajang di museum, karena mudah dibentuk modelnya pun lebih bervariasi dibanding logam lainnya

Petronas Twin Tower yang terbuat dari rangkaian koin Pewter

Rangkain demo proses pengolahan Pewter (searah jarum jam dari kiri atas): pengasahan, penghalusan, pembuatan pola dengan diketuk, kondisi pabrik dan terakhir menikmati minuman segar yang disajikan dalam cangkir yang terbuat dari Pewter

Mejeng di depan pabrik dulu donk

Hasil kerajinan tangan dari Pewter yang dijual di toko souvenir

Salah satu produk olahan dari Pewter pesanan khusus Kirin Brewery Japan

Batu Caves Temple

Akhirnya ke tujuan utama juga yang sengaja diletakkan di akhir City Tour kami hari itu, Batu Caves Temple. Awan kelabu sudah mulai menggelayut, jadilah kami buru-buru pose dulu di depan patung Dewa Murugan, Dewa perang sekaligus pelindung negeri Tamil. Sebetulnya banyak kuil Hindu di komplek ini, namun yang paling terkenal memang Kuil Sri Subramaniam yang terletak di dalam gua di gunung batu yang bisa diakses melalui 272 anak tangga berwarna-warni di belakang Patung Dewa Murugan yang menyandang titel sebagai Patung Dewa Murugan tertinggi di dunia. Konon tangga menuju kuil baru mulai tahun 2018 ini diperindah dengan gradasi warna yang cerah dan berhasil menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke sana, termasuk kami. Pose sudah, sekarang waktunya naik ke kuil. Eits, tunggu dulu karena sedang hamil muda terpaksa niat tersebut harus diurungkan dan suami terpaksa naik sendirian ke atas mewakili istri (titah hehehe) dan aku jalan-jalan di bawah cari cemilan sembari menyusul Mama Papa yang sudah jalan-jalan duluan waktu kami pose-pose di tangga dasar tadi.

Pose wajib sebagai bukti sudah ke Batu Caves

Warna-warni yang cerah memanggil jiwa narsis untuk berpose

Gerbang menuju tangga ke Kuil Sri Subramaniam

Akting dulu, di tangga dasar saja

Masih di tangga dasar, sebelum lecek habis track naik turun tangga hahaha

Suamiku di mana ya? Ayo ada yang bisa bantu cari. Menyemangati dari jauh :)

Salah satu kuil di pelataran komplek

Pavilion

Alih-alih kembali ke hotel kami memilih diturunkan di Pavilion, sebuah pusat perbelanjaan di Bukit Bintang. Yang suka belanja mana suaranya? Tentunya setelah pamit dan memberi tips ke Tour Guide kami yang sudah dengan ramah menemani perjalanan kami siang tadi. Karena bulan Desember dekorasi Natal pun memenuhi hampir seluruh penjuru Pavilion yang mengusung tokoh kartun Mickey Mouse sebagai tema Natal mereka tahun ini.

Papa Mama di depan pohon Natal Mickey Mouse

Pohon Natal 1000 Mickey Mouse ini memecahkan rekor pohon Natal dengan Mickey Mouse terbanyak di Malaysia

Tema Natal Pavilion tahun ini tak lain tak bukan Mickey Mouse

Dekornya cantik banget benar-benar seperti Christmas Miracle

Mampir ke UNIQLO sebentar lagi-lagi tema Mickey Mouse, maklum ya sepuh kartun ini sedang berulang tahun yang ke-90

Belum siap sudah keburu difoto :)

Dua tiket masuk yang dibeli dengan dua cara yang berbeda, via Tokopedia dan dengan GO-PAY

• Normal Rp. 60.000,- / orang
• Via Tokopedia Rp. 50.000,- / orang, plus cashback Rp.5000,-
• Dengan GO-PAY Rp. 50.000,- / orang, plus cashback 50% yang berlaku 1x24 jam setelah pembayaran (katanya, belum cek lagi)

Penampakan Trilumin dari atas, kayak monster amuba raksasa

Sekilas tampak luarnya sih enggak banget, tapi setelah masuk ke dalam pemandangannya terlihat jauh berbeda. Kombinasi spektrum cahaya dan tekstur dari balon menghasilkan tampilan ruang seperti berada di pesawat luar angkasa masa depan. Labirin cahaya menakjubkan karya para arsitek dari Inggris ini memang wajib masuk daftar kunjungan bersama keluarga, pasangan maupun teman-teman Anda.

Tipe-tipe orang yang datang ke Trilumin, niat buat narsis, seru-seruan bareng teman-teman, membawa anaknya eksplorasi, relaksasi dan melepas penat atau memang untuk menikmati karya seni.

Ga jelas ini ngapain :p

Ikutan alay-alay dengan pose yoga dulu

Penampakan salah satu sudut dari dome besar

Hati-hati ada alien mengintai di kegelapan (berasa di pesawat ruang angkasa film sci-fi)

Yang satu sibuk cek hp yang lainnya sibuk narsis pakai tongsis

Saatnya tutup dan istirahat dulu ya, sampai ketemu lagi besok