Trip: Angkor Wat, Siem Reap, Cambodia (Kamboja)
8:00 AMSiem Reap, 18 Februari 2014
Sekilas tampilan kota Siem Reap |
Percaya atau tidak kuil kecil ini terletak salah satu hook jalan raya, konon banyak yang terkabul permohonannya sehingga banyak penduduk lokal yang datang untuk memanjatkan doa di sini. |
Angkor Night Market
Lagi-lagi kami dibawa ke tempat belanja, hanya yang satu ini berupa pasar sehingga barang yang dijual pun lebih beragam. Mulai dari emas, perak, bebatuan, pakaian, peralatan makan, pajangan, makanan, sampai ke bumbu masak semuanya ada di sini. Terbagi menjadi dua bagian old market dan new market yang dipisahkan oleh sungai. Semua barang di sini murah-murah, selama kita pintar menawar. Jangan sampai kita tertipu dengan harga yang dibuka, harga barang tersebut bisa ditawar hingga seperempatnya tergantung jumlah barang yang akan kita ambil. Buat yang suka jajan di bagian belakang old market ada tempat yang menjual beraneka makanan, termasuk makanan khas negeri ini, yang paling terkenal adalah amok dan loklak. Pulang dari sini kami langsung dibawa ke hotel untuk beristirahat demi perjalanan menjelajah Angkor besok.
Tuk-tuk yang menunggu penumpang dengan setia di sekitar pasar, jadi tidak perlu khawatir soal transportasi pulang. |
Kali yang memisahkan antara old market dan new market |
Suasana jalan menuju old market (foto diambil dari pinggir kali) |
Sebagian karya seni yang diperdagangkan di dalam old market |
Tampak luar new market di malam hari |
Percayakah kalian kalau ini merupakan kali yang sama dengan foto sebelumnya, jadi lebih cantik di malam hari dengan lentera yang menghiasi di atasnya. |
Siem Reap, 19 Februari 2014
Angkor
Tiket Angkor only for me (sudah usaha maksimal supaya bisa tampil cantik di foto ini, tapi tetap saja...) |
Angkor Thom
Candi yang menjadi tujuan pertama kami adalah Bayon, Angkor Thom, yang didirikan oleh Raja Jayavarman VII di atas reruntuhan ibukota Khmer, Yasodharapura setelah berhasil merebutnya kembali dari tangan pasukan Cham (Vietnam Selatan). Angkor Thom merupakan kota dengan tembok batu mengelilingi sisi luarnya berikut candi Bayon sebagai pusatnya. Beliau merupakan Raja Angkor yang terhebat sepanjang sejarah Kerajaan Khmer, selain Bayon beliau juga mendirikan candi Ta Phrom dan Preah Khan sebagai dedikasi kepada orang tuanya. Di masa beliau juga Angkor mengalami masa transisi dari menganut agama Hindu menjadi Buddha Mahayana. Yang terkenal dari Angkor ini adalah bentuk wajah pada struktur Prasat Bayon maupun pada setiap menara di pintu masuknya. Masih banyak dugaan wajah tersebut dibuat atas referensi wajah dari Raja Jayavarman VII, Bodhisattva Avalokiteshvara (Dewi Kwan Im), para petinggi kerajaan, atau mungkin kombinasi dari semua itu. Seperti arti dari namanya yang berarti "Great City", Angkor ini cukup luas untuk dijelajahi. Sehingga rombongan kami hanya mampir untuk melihat dan mengabadikan sisi luarnya saja.
Wat Ta ProhmCandi ini terkenal dengan ukiran wajah di setiap menara-nya, sayang kami tidak sempat masuk ke dalam |
Dalam perjalanan menuju Wat Ta Prohm berpapasan dengan turis yang sedang asyik menikmati keindahan Angkor dari atas seekor gajah (buat yang berminat ada penyewaannya). |
Ta Prohm yang sudah menyatu dengan akar-akar pohon di sekitarnya |
Salah satu kuil pendamping dari Wat Ta Prohm |
Salah satu patung Buddha di dalam Wat Ta Prohm |
Pohon-pohon yang menjulang tinggi di sekelilingnya seakan-akan hendak melindungi candi |
Pose sebentar di salah satu pintu masuk ke selasar candi |
Salah satu relief di Wat Ta Prohm |
Angkor Wat
Lima menara di tengah Angkor Wat |
Patung penjaga di depan jembatan masuk pintu utama Angkor Wat |
Semua sudut Angkor Wat terlihat mirip agak berbahaya buat yang buta arah |
Buat yang ingin ke Angkor Wat, ada sedikit pesan dari tour guide kami kalau pemandangan di sini kala purnama katanya sangat spektakuler. Sehingga banyak turis manca negara yang khusus datang pada saat purnama dan bermalam di sini untuk sekedar menikmati pemandangan atau mengabadikannya lewat lensa kamera. Sedangkan saran pribadi saya adalah untuk bisa puas mengelilingi komplek Angkor minimal kita harus meluangkan waktu 1 hari penuh (itu pun masih jauh dari cukup, karena jumlah candi-candinya yang mencapai angka seribu lebih). Demikian liputan saya kali ini, sampai jumpa di liputan berikutnya ^.^
Gerbang masuk belakang Angkor Wat |
Tampak belakang dari Angkor Wat (dari sinilah kami masuk hari itu) |
Meniti tangga menuju ke puncak menara Angkor Wat |
Pemandangan ke arah gerbang masuk depan dari atas menara Angkor Wat |
Salah satu relief di Angkor Wat dengan kostum tarian Khmer yang terkenal "Apsara" (sama dengan gambar magnet yang kubeli) |
Jejeran patung Buddha di salah satu selasar Angkor Watt |
Pemandangan andalan Angkor Wat, kolam cermin yang merupakan salah satu spot laris buat ajang narsis dan foto-foto |
Inilah wujud gerbang masuk depan Angkor Wat (kami malah keluar dari sini, agak terbalik) |
Jembatan panjang menuju ke gerbang masuk depan, dengan menyeberangi telaga buatan |
Berfoto dengan tour guide kami hari itu, Pak Aziz yang sangat fasih berbicara dalam bahasa Indonesia (benar-benar Indonesia, bukan logat Melayu) Untuk yang berminat memakai jasanya boleh klik di sini |
0 comments