Tips: Pertama, Jadilah Orang Tua yang Bahagia

4:43 PM

Hi Moms, judul kali ini mungkin prakteknya tidak semudah mengatakan atau menulisnya. Apalagi buat mama yang baru terjun sebagai orang tua seperti aku ini, perubahan dunia seputar aku dan pasangan kini berubah total dan berfokus ke satu hal utama yaitu anak. Bekerja sambil membesarkan balita yang sedang usia eksplor dan belajar di tengah masa pandemi tanpa ART merupakan tantangan tersendiri. Bersyukur sekali ada Opa Oma yang membantu menjaga putra kami saat kami sedang bekerja dan suami yang mau bekerja sama dalam mengasuh anak. Walaupun terkadang hal ini juga menimbulkan masalah baru karena perbedaan pola asuh antara kami dan Opa Omanya. Tidak heran acapkali ketika anak sedang rewel atau tidak menurut, emosiku bisa meledak di depan anak kami yang berakhir dengan penyesalanku sendiri ketika melihat wajahnya yang tercenung melihat mamanya, dunianya, meledak di hadapannya yang dilanjut dengan tangisannya yang semakin kejar. Aku tahu kalau ini tidak sehat untuk kami sebagai orang tua, dan terlebih lagi buat buah hati kami. Oleh karena itu rantai ini harus diputus, karena menjadi orang tua bahagia itu lebih penting daripada menjadi orang tua yang sempurna. Untungnya kini banyak portal yang bisa kita jadikan referensi untuk pola asuh anak, salah satunya adalah theAsianparent Indonesia.
Trip di penghujung tahun 2020 yang tanpa terasa begitu cepat berlalu
Berikut sedikit tips yang aku sendiri masih sedang belajar dan biasakan demi menjadi mama yang bahagia untuk jadi teladan anak kami:
1. Turunkan standar
Menjadi ibu sempurna yang memiliki anak yang penurut dan sopan, pintar memasak, rumah selalu tertata rapi layaknya di film-film memang impian hampir semua wanita. Namun hey, Marie Kondo saja pernah bilang rumah dengan balita tidak akan bisa benar-benar rapi. Jadi turunkan standar, jangan ngoyo membersihkan rumah, tapi lebih luangkan waktu untuk bersama dengan anakmu. Tapi bukan berarti tidak membersihkan rumah sama sekali ya, karena lingkungan bermain yang sehat dan bersih juga penting untuk tumbuh kembang anak.
Sini dede bantuin beres-beres rumah ya ma...
2. Luangkan waktu untuk jalan-jalan keluar rumah bersama si kecil
Minimal seminggu sekali bawa si kecil berjalan ke luar rumah baik itu berkeliling di sekitar rumah, mini market ataupun ke tempat rekreasi. Selain si kecil hepi, baik untuk mamanya juga. Siapa sih yang ga suka jalan-jalan, apalagi saat melihat si kecil heboh eksplor tempat-tempat baru. Meski aktivitas yang satu ini jadi luar biasa repotnya di tengah masa pandemi karena harus mengikuti prokes yang berlaku. 

Akhirnya keluar rumah juga walaupun cuma ke supermarket
Mulai dengan selalu mengenakan masker dan baju tertutup, rajin mencuci tangan dan pastinya selalu bawa cairan antiseptik yang aman untuk aku dan si kecil. Jangan lupa setiap pulang dari luar wajib untuk langsung mengganti semua pakaian dan mandi bersih ya.
Jalan jauh pertama sejak masa pandemi, capek tapi hepi
3. Jauhkan gadget
Memang sih zaman sekarang nyaris tidak bisa lepas dari gadget. Mulai dari pekerjaan, baca berita, nonton film, ngobrol dan mengabadikan momen bahkan menulis blog ini semua bisa via gadget. Tapi usahakan untuk tidak terpaku ke gadget saat bersama si kecil. Entah berapa kali anakku ngambek dan jadi merajuk manja setiap kali aku memegang gadget. Dan akhirnya jadi lepas kendali dan menggigit saat aku tidak meladeninya. Seketika itu juga aku pun emosi karena rasa sakitnya gigitan, padahal ia hanya ingin satu hal yaitu perhatian ibunya namun belum bisa menyampaikannya dengan baik. Jadi gunakanlah gadget dengan bijak ya Moms.
Dede sedih nih main sendiri di sini, mama mana ya
4. Jangan memaksakan kehendak ke anak
Setiap anak spesial dan luar biasa, tidak ada anak yang bodoh atau nakal. Hanya pola asuh yang kurang tepat ataupun belum waktunya mereka untuk bersinar. Jadi tugas kitalah untuk memahami karakter anak dan apa yang terbaik untuknya. Catat, "memahami" bukan "memaksakan" ya. Buat si kecil yang doyan makan bersyukurlah, kalau pengalaman pribadiku dulu saat si kecil mogok makan, sering aku paksakan habis sampai dicekokin karena ga rela makanan yang sudah dimasak capek-capek terbuang, yang mengakibatkan pengalaman makan yang traumatis buat si kecil. Namun belakangan kalau sudah ada gejala susah makan coba berikanlah waktu jeda sedikit nanti baru coba kasih makan lagi (biasanya sih berhasil.)
Habis kena omel mama karena acak-acak makanan doank
5. Jangan membanding-bandingkan
Oke tips terakhir kali ini adalah jangan membanding-bandingkan, baik itu hidupmu, kekayaanmu, prestasimu, keluargamu, anakmu, liburanmu pokoknya apapun. Buka sosial media si ini, eh kok anaknya sudah bisa ini kok anakku belum. Buka akun si anu, enaknya sudah bisa liburan ke luar aku kapan dan masih banyak lagi. Yang akhirnya membuat kita jadi mengulang lagi kesalahan di poin-poin yang sudah disebutkan di atas. Untuk mengatasinya gampang, kuncinya cuma satu yaitu BERSYUKUR. 
Hepi main sama oma opa
Untuk sementara cukup sekian dulu si kecil sudah bangun, bila ada masukan lainnya welcome di kolom komen ya tapi no bully and momshaming please. Thank you ^·^

Referensi:

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

FLASHBACK

Trip: Tomb Visits, Paris Day 4

Selasa, 24 September 2013 Paris Père Lachaise Cemetery Kunjungan pertama hari ini agak beda dari biasanya, yaitu ke kuburan. Ich kok jalan-j...