Trip: Rose of Versailles, Paris Day 2
6:28 PMMinggu, 22 September 2013
Paris
Karena tujuan kali ini berada di luar kota Paris dan sangat amat luas maka kami
khususkan hari ini untuk menjelajah Palace of Versailles. Berangkat dari subuh
untuk mengejar waktu pun dilakoni demi mengunjungi tempat paling bersejarah di
negeri Perancis ini. Pengaruh terbesar yang bikin tertarik dengan sejarah Perancis tidak lain dan tidak bukan adalah komik Rose of Versailles yang mengangkat kisah kehidupan Marie Antoinette mulai dari dinikahkan dengan Louis XVI di usia yang sangat belia sampai dengan akhir hayatnya di masa pemberontakan Perancis dan Lady Oscar (tokoh fiktif) yang dikisahkan sebagai pengawal pribadi Sang Ratu dan akhirnya berbalik membela rakyat dan membantu para pemberontak membobol benteng Bastille. Buat yang belum baca bolehlah dicari komiknya (iklan hehehe) hati-hati mewek di endingnya ya.
Untuk menuju ke Versailles cukup mudah, kita bisa naik
kereta yang terkoneksi dengan jalur metro dengan tiket seharga €6.7 pulang
pergi. Jarak tempuh kurang lebih 30-40 menit dari kota Paris.
Palace of Versailles / Château de Versailles
Setibanya di stasiun kita cukup berjalan sebentar mengikuti kerumunan
orang-orang yang pastinya menuju ke istana. Setibanya di sana ternyata antrian
sudah panjang mengular. Total ada 3 antrian, antrian beli tiket masuk, antrian
masuk ke gerbang, dan antrian masuk istana yang melalui pemeriksaan ketat.
Untungnya kami sudah beli tiket terusan online seharga €40/ orang jadi
setidakmya mengurangi satu antrian dan langsung masuk antrian ke gerbang.
Jadilah sembari antri ada teman kami yang diutus untuk beli makan siang McD
yang sempat kami lewati dari stasiun tadi dulu. Tapi ternyata tidak semua
barang dan makanan bisa kami bawa masuk ke Royal Courtyard, di pemeriksaan
masuk tripod dan minuman soda kami terpaksa dititipkan di loker.
Singkat cerita, istana ini sudah didirikan dari sejak pemerintahan Raja
Perancis Louix XIII dan terus diperluas sampai dengan terjadinya pemberontakan
besar-besaran di Perancis pada masa pemerintahan Louis XVI, yang merupakan
suami dari Marie Antoinette. Setelah masa pemberontakan istana masih mengalami
penambahan di sana-sini namun tidak sebanyak sebelumnya, dan mulai beralih
fungsi menjadi museum alih-alih hanya sebagai kediaman raja ratu saja.
Restorasi pun sering dilakukan untuk menjaga istana semirip mungkin dengan di
masa berjayanya dan sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan
budaya dunia.
Setelah melewati antrian panjang, mejeng dulu di Royal Courtyard |
Salah satu kamar para putri di dalam istana |
Kolam kembar di balik istana yang memantulkan cahaya matahari ke arah Hall of Mirrors |
Royal Garden
Nah, kalau yang ini sebetulnya sih kesalahan fatal pertama kami. Harusnya
kalau sudah antri masuk ke Palace puas-puasin berkeliling di sana dulu jangan
tergiur langsung ke taman seperti kami. Karena belakangan baru tahu kalau
untuk masuk ke Palace harus mengulang antri lagi... Serius??? Serius pake
banget jadi catat ya jangan keluar dari Palace kecuali sudah tidak berniat
masuk lagi. Waktu itu sih hepi-hepi aja melihat taman yang luas dan indah, tapi penuh seluk beluk menyesatkan. Strategi awal sih ambil salah satu sisi taman dan lanjut lurus dari situ ke arah kanal. Jalan pintas buat yang tidak mau berjalan jauh bisa naik mini train berbayar.
Siap-siap menjelajah Royal Garden, kalau lihat begini kanal terlihat dekat ya padahal pas dijalanin ampun-ampun |
Hati-hati tersesat ya di dalam sini, semua arah terlihat serupa |
Pemandangan taman hias di area Garden, sumpah ini taman luas banget sudah jalan lurus saja dari arah istana masih belum ketemu juga ujungnya apalagi pakai belok-belok |
Karena trip kami di musim gugur jadi daun-daun sudah mulai berubah warna. Ga kebayang kalau ke sini pas musim semi mungkin jauh lebih cantik lagi |
Akhirnya sampai juga di Neptune Fountain yang merupakan penghujung Royal Garden, dan tanda kami mulai memasuki area Versailles Park |
Kanal di area Park yang menjadi tempat rekreasi terbuka untuk umum, karena
hari Minggu jadi cukup ramai yang sewa perahu |
Grand Trianon & Petit Trianon
Tidak jauh dari kanal akhirnya kami sampai ke Grand Trianon dan kembali
membuat kesalahan fatal kedua yaitu tidak mencoba masuk karena mengira harus
beli tiket lagi padahal punya tiket terusan yang ternyata kata temanku bisa
dipakai masuk ke Trianon juga hadeuhhhhh hiks hiks hiks... Padahal Petit
Trianon adalah tempat kediaman yang khusus dibuat menyerupai tempat kelahiran
Marie Antoinette di Austria sana. Jadilah kami yang tidak tahu perihal tiket
langsung balik ke area Palace dengan naik mini train shuttle berbayar seharga
€3.7 karena sudah tidak sanggup jalan lagi kalau mengingat jauhnya perjalanan
kami menuju ke sini tadi.
Grand Trianon, cuma bisa lihat dari kejauhan dan balik pagar saja. Masih suka kesel kalau ingat... |
Nah, ini kendaraan penyelamat di kala kaki sudah tidak kuat jalan lagi |
Pasangan lansia yang tertangkap kameraku saat naik mini train, so sweet ya... |
Palace of Versailles
Kembali lagi ke sini, kembali antri lagi, fiuh inilah pentingnya mempelajari
suatu tempat dengan detail sebelum turun ke lapangan apalagi yang seluas ini.
Coba bayangkan The Palace saja luasnya lebih dari 60.000 m2 dan memiliki lebih
dari 2.000 ruangan, belum Grand dan Petit Trianon plus Garden dan Park memang
hampir mustahil bisa mengunjungi semuanya dalam satu hari saja. Setelah
melewati antrian kedua kalinya, akhirnya kami kembali menjelajahi sisi lain
istana. Tidak semua ruangan terbuka untuk umum dan hanya bisa dikunjungi
bila mengambil paket tur pribadi yang sudah disediakan, termasuk kamar tidur para selir Louis XV dan tembusan-tembusan rahasia istana.
Lorong yang harus dilalui saat menuju sayap Utara ataupun Selatan istana |
Lantai dasar Royal Chapel, konon para anggota kerajaan baru turun ke sini saat diadakan upacara keagamaan besar atau pernikahan dan pembaptisan anggota kerajaan saja |
Penampakan dari Istana Versailles saat rekonstruksi pada tahun 1668. Dulu saja sudah sebesar dan seluas ini berapa banyak pajak rakyat yang dipakai untuk membangun istana ini ya? |
Red Bed Chamber, kamar tidur Louis XIV yang dipindahkan dari King's State Apartment ke Mercury Room saat Versailles dijadikan museum |
Lampu kristal dan lukisan di langit-langit War Room |
Salah satu jam antik koleksi istana, hampir setiap ruangan memiliki jam yang berbeda modelnya |
The Gallery of Great Battles, membentang hampir di sepanjang sayap Selatan istana. Berisi lukisan-lukisan peperangan di Perancis |
Pose dulu di salah satu lukisan Napoleon Bonaparte |
Ga bisa pose di Hall of Mirrors, di pojokan istana pun jadilah sebagai saksi bisu perjalanan kami |
Wajah-wajah para korban eh fans-nya Rose of Versailles, Oscar is the
best lah. Kembali pose di penghujung perjalanan kami di Versailles |
Paris
Moulin Rogue
Nah, karena masih ada waktu kami lanjut ke tujuan berikutnya yang terletak di distrik merahnya Paris, tepatnya di
Montmartre. Tapi tenang, masih aman kok untuk sekedar berkeliling dan
melihat-lihat saja. Selain toko-toko dewasa banyak toko souvenir juga di
area ini. Karena memang dekat juga dengan lokasi wisata Sacré-Coeur.
Moulin Rogue yang terkenal dengan kabaretnya juga berada di sini.
Seperti biasa bukti bahwa sudah pernah mampir... eh lewatin Moulin Rouge |
Sebetulnya ini semacam blower dari bawah buat pose ala-ala Marilyn Monroe yang fenomenal itu |
Yak, saatnya mengakhiri perjalanan hari ini mengistirahatkan kaki yang sudah
dipakai mengukur panjangnya Royal Garden hahaha... Sebelum kembali ke hostel
seperti biasa nyangkut lagi di restoran Vietnam untuk makan malam. Sampai
jumpa besok di trip ke Museum Louvre ^.^
0 comments