Trip: The Royal Tombs at Basilica St. Denis, Paris Day 3
2:05 PMSenin, 23 September 2013
Paris
Memasuki hari ketiga di Paris masih semangat untuk jalan-jalan? Pastinya...
Seperti biasa setelah breakfast di hostel langsung meluncur ke bangunan
bersejarah Perancis lainnya Basilica St. Denis yang berlokasi di pinggiran
kota Perancis. Oiya karena ini gereja jadi pakaian yang sopan ya.
Basilica St. Denis
Basilica St. Denis (sumber foto: fsspx.news) |
Gereja berskala basilica ini awalnya merupakan pemakaman yang kemudian
tanahnya dibeli oleh St. Genevieve dan didirikanlah Kapel St. Denis di atasnya
sebagai penghormatan atas St. Denis yang martir Kristen di pertengahan abad
ketiga. St. Denis adalah seorang Santo pelindung yang merupakan uskup pertama
di Paris, konon setelah dipenggal bersama dengan dua muridnya di Montmartre
beliau membawa sendiri kepalanya ke tanah tempat Basilica St. Denis sekarang
berdiri sebagai pesan bahwa beliau ingin dimakamkan di sana. Kapel St. Denis
pun sudah mengalami berbagai perubahan mulai dari perluasan, serbuan massa
saat pemberontakan Perancis, restorasi, rekonstruksi, pembongkaran menara
utaranya karena mengalami keretakan sampai dengan kondisinya yang
sekarang.
Interior Basilica St. Denis |
Di sisi berlawanan dari altar di lantai atas Basilica terdapat organ pipa raksasa yang dibuat sejak tahun 1841 |
Tempat relik St. Denis kini bersemayam di altar Basilica |
Kaca patri menghias hampir seluruh penjuru Basilica St. Denis yang menggambarkan beragam kisah dan sejarah di dalamnya dan menambah keindahan tersendiri dengan biasan sinar matahari yang menyemburat ke setiap sudut basilica dan makam memberi aksen warna-warni yang indah.
Berurutan dari kiri atas Patung Salib di altar, Patung Yesus di salah satu kapel di Basilica, dan Kapel St. Madeleine |
Kaca patri berbentuk bunga di sini menggambarkan Pohon Isai (penggambaran leluhur Yesus Kristus dalam seni rupa) |
Kapel Bunda Maria di balik altar di tengah biasan kilau warna-warni dari kaca patri di baliknya |
Salah satu detail kaca patri di Basilica St. Denis |
Detail kaca patri pada bagian makam keluarga Bourbon di bawah tanah |
Raja Perancis dan anggota keluarganya hampir semuanya dimakamkan di sini,
termasuk jenazah Louis XVI dan Marie Antoinette walau tidak dari
semula dan baru dipindahkan ke sini setelah berhasil ditemukan
keberadaan makam mereka yang sebelumnya. Sekitar 42 raja, 32 ratu, 63 pangeran dan putri serta 10 pelayan setia kerajaan dimakamkan di sini sampai dengan abad ke-19. Jubah-jubah kerajaan beserta atribut yang dipakai Raja Perancis saat pelantikan juga disimpan di salah satu ruangan di sini di balik kaca.
Makam Louis XII dan Anne of Brittany |
Hampir di seluruh penjuru Basilica dipenuhi makam, selain kami ada beberapa turis yang turut mengagumi keindahan Basilica St. Denis di pagi itu |
Batu nisan Louis XVI dan Marie Antoinette yang dibangun atas perintah Louis XVIII sebagai salah satu simbol kembali berkuasanya monarki Bourbon di Perancis |
Tempat jenazah Louis XVI (tengah kiri) dan Marie Antoinette (tengah kanan) dimakamkan di bawah tanah Basilica St. Denis |
Di bawah tanah Basilica St. Denis di sebuah pedestal dekat dengan makam Louis XVI dan Marie Antoinette terpajang pilu sebuah jantung mungil
milik putra kedua mereka yang sudah dimumifikasi. Bermula pada masa
pemberontakan Perancis yang melengserkan keluarga mereka dari tahta dan
menjadikan mereka tahanan yang jauh dari manusiawi. Louis Charles yang kala
itu masih berusia 4 tahun merupakan pewaris tahta yang seharusnya menyandang
titel Louis XVII karena kakaknya pewaris sebelumnya telah meninggal karena
sering sakit-sakitan dari kecil dan semakin memburuk sekitar satu bulan
sebelum pemberontakan. Setelah orang tuanya dihukum mati Louis Charles
berkali-kali pindah penanggung jawab hingga akhirnya meninggal karena sakit
infeksi kronis di usia yang sangat belia, 10 tahun. Saat otopsi banyak luka
ditemukan di sekujur tubuhnya yang menggambarkan kerasnya jalan hidup yang
ia jalani semasa hidupnya. Konon ia dikuburkan di sebuah pemakaman tanpa
nisan, namun saat pemeriksaan ulang diketahui tulang-belulang di makam
tersebut bukanlah miliknya. Tapi jantung yang dimumifikasi oleh dokter yang
mengotopsinya saat meninggal dulu dinyatakan benar miliknya setelah melalui
tes dna dengan kerabat yang masih hidup juga dengan rambut Marie Antoinette,
dan akhirnya disimpan di Basilica St. Denis. Kisah ini jugalah yang
menyebabkan banyaknya orang yang mengaku-ngaku sebagai Louis Charles di kala
monarki kembali berkuasa.
Makam dari St. Denis |
Maket dari Basilica St. Denis dari sisi samping, dimana rencananya Menara Utara akan dibangun kembali |
Pose sejenak ya mau cari makan siang setelah ini |
Yak, sudah cukup belajar sejarah Kerajaan Perancis-nya, saatnya lanjut ke tujuan berikutnya yaitu Museum Louvre tapi setelah makan dulu pastinya. Sampai jumpa di Louvre ^.^
0 comments